Sabtu, 10 November 2012

kau


cg
kau yang slalu
fc
membuat ku rindu
cg
terlalu sayang
fc
sayang kepadamu
cg
ku inginkan
fc
kaulah akhirku
am g
kau hidupku
fgc
kan slalu ku jaga

Kamis, 25 Oktober 2012

Ulang Tahunku


Dua puluh lima Oktober, itu adalah hari ulang tahunku. Sungguh tidak pernah aku benar-benar merayakannya sekalipun. Terkadang aku pernah merayakannya sendiri dengan memberi hadiah kepada diriku sendiri dengan membeli buku baru. Sekedar pengingat bahwa aku juga memiliki satu hari yang istimewa. Sekarang aku jauh dari toko buku atau untuk membeli penanda pun tidak bisa.

Namun jauh di sana seorang gadis yang kusayangi tengah merayakan ulang tahunku. Oh tuhan, sungguh saat mengetikkan tulisan ini aku tengah meneteskan air mataku. Bukan air mata sedih, bahagia.

Bahagia ada wanita yang sangat anggun di sisiku, menemaniku saat ini. Kudekap erat dirimu dalam hatiku dari kejauhan. Aku tidak akan pernah melepaskan dekapanku ini. Sayang, terimakasih. Aku sangat sayang kepadamu. Gusnita Inda Rahyu.

Minggu, 14 Oktober 2012

Dia menangis

"Telp bang" sms itu masuk. Aku yang waktu itu sedang makan langsung menelponnya. Dengan suara sambil menguyah aku berbicara. " Udah makan yank?" tanyaku. "Belum sempat makan, ni baru mau makan jari kelingking tertimpa balok" jawabnya. "Aku yang samar-samar mendengar tidak begitu paham apa yang dibicarakan. "Tuuuttt,,," telpon genggamku kehabisan pulsa. Segera kuselesaikan makanku kemudian aku pulang ke rumah dinasku dan memindah pulsa dari nomor yang lain. Kemudian kutelpon kembali. "Kenapa yankk?" tanyaku. Cerita bergulir dan dapatlah kutangkap yang dimaksud. Jari kelingking kaki wanita yang kusayang ini tertimpa balok. Sakit, tentu. Katanya bengkak, sakit sekali sampai terisak dia menceritakan. Mungkin banyak yang terlintas dalam pikirannya keadaan jari kelingking kakinya, mau ujian senin depan, akan praktek, banyak mungkin. Kucoba menenangkannya malah membuatnya semakin panik dan menangis. Walah. Pikiranku terotomatisasi memikirkan hal-hal yang terburuk. "Apakah Undo tahu?" kutanyakan. "enggak" jawabnya. Rupanya akulah manusia pertama yang diberitahukannya. Terimakasih sayang. Kutanyakan apakah ada simpanan obat penghilang rasa nyeri, pakai saja balsem buat sementara, atau kompres dengan batu es. Akhirnya dibelikanlah obat ke apotik. Kuabaikan kerjaku untuk menemaninya sejenak walau hanya lewat suara. Yang malahan aku tertidur. Kemudian dibangunkan suara lembutnya "Bang shalat jum'at lagi" katanya. Teruntuk kekasihku yang sedang ujian dan lagi sakit. Cepat sembuh dan sukses ujiannya ya. Tetap semangat dan sabar.

Posted by ShoZu

apo ko?

wak cibo lu

Posted by ShoZu

Jumat, 03 Agustus 2012

Cerita fiksi, ngawur

Suatu hari di alam pikiranku terjadi dialog antara sepasang kekasih. Sebut saja si D dan A. Sebelumnya si D membaca tulisan sang kekasih di sebuah jejaring sosial, dia merasa sedih tapi tidak tahu kenapa. Si D lalu menanyakannya langsung kepada si A, sok beri perhatian mungkin. Namun sebenarnya si D memang peduli kepada kekasihnya (penulis yang sok tahu).

"kenapa, sayang?. Kok tulis begitu?" tanya si D

"kan udah di tulis, tidak tahu kenapa" jawab sang kekasih singkat

"iya, ya. Tidak digaris bawahi sih, tidak tahu kenapanya" ketus si D

"tidak kenapa-napa kok sedih. Tidak mau kasih tahu lagi" gumam si D dalam hati

"ini bukan masalah kesenangan atau kesedihan, Sayang. Tapi aku adalah tempatmu berbagi segala hal" ujar si D mencoba meyakinkan kekasihnya

" tidak kenapa-napa sayang. Adek sayang sama Ayankk. Tidak ada yang disembunyikan" ucap si A

"lha, itu apa? Kok disembunyikan. Tidak mau kasih tahu" si D berkata dalam hati (memang lihai si penulis, bisa tahu kata hati si D)

"kamu gak paham, Ayankk" ungkap si D

"apa? Berbagi kan?" kata si A sekenanya

"yah,, tuh dia paham. Kok dia tidak mau kasih tau juga, Penulis?" tanya si D dalam hati ke penulis

Cerita mulai ngawur. Tapi lanjutkan aja.

"mana ku tahu" jawab Penulis sambil angkat tangan

"ah,, penulis tanggung jawab dong. Kan penulis yang buat cerita. Suara hatiku bisa kamu baca. Masak, suara hati si A tidak bisa penulis baca. Kasih tahu lah, apa yang dikatakan si A dalam hatinya" si D berucap panjang lebar sembari kesal

"hmmm,, gimana ya.. Kasih tahu gak ya.." ledek penulis

"kasih tahu gak?" si D tambah tambah kesal dan langsung mencekik si penulis

"suara hati si A hanya dia yang tahu. Oya,, si jejaring sosial mungkin pun tahu" sambung si penulis sambil berkelakar walau ajal sudah dekat karena dicekik lemas oleh si D

Wah, ceritanya tambah ngawur nih. Tapi lanjut saja, mungkin jadi menarik nanti.

"jadi bagaimana? Kok penulis hanya tahu kata hatiku saja, si A kok tidak. Apa yang harus dilakukan? Batin si D

"tanyakan langsung si A. Kenapa?" jawab penulis pendek

"kan udah ditanyakan langsung. Dia tidak mau menjawab. Bagaimana sih penulis kok lupa dengan yang ditulisnya diatas" ketus si D

"iya ya" jawab penulis sambil bersiul

"sayang, kenapa?" tanya si D

"szzzzz" si A sudah tidur rupanya.

Eh, tidur di mana? Tapi si D dan si A ngobrol berdua. Lalu penulis ikut-ikutan nimbrung. Ah, cerita ngawur apa nih.

"bagaimana dong, penulis. Dia sudah tidur. Tadi ditanyakan pun tidak mau jawab" tanya D ke penulis

"tunggu saja" penulis menjawab

"ah, penulis. Kasih tahu saja apa yang dipikirkan si A?"

"tidak tahu" penulis berujar

"jangan begitu lah penulis. Kasih tahu. Suara hatiku saja bisa penulis tahu. Tapi kok suara hati si A tidak bisa penulis tahu" si D mulai memaksa kembali

"gak tahu" jawab penulis

"masak, hanya suara hati ku saja yang penulis tahu. Suara hati si A tidak tahu. Atau jangan-jangan penulis juga tidak tahu apa yang pikirkan atau suara hati orang lain. Jadi, kenapa hanya aku yang penulis tahu" si A berucap panjang

"aku bukan paranormal kok. Namun untuk suara hatimu , apa yang menjadi pikiranmu aku bisa tahu. Namun untuk si A apa yang dipikirkannya, apa yang suarakan hatinya, hanya dia saja yang tahu. Kamu yang sebagai kekasihnya walau pun dekat hatimu dengan hatinya tetap harus menanyakannya dengan mulutmu melalui ucapanmu atau dengan tanganmu melalui tulismu. Tunggu saja. Kalau dia memang menyayangimu dia akan selalu ada untukmu, menjawab segala tanyamu, tidak membisukanmu. Seperti halnya kamu menyanyanginya selama ini" ulas penulis panjang lebar

"sebenarnya penulis ini siapa?" lanjut si A bertanya





"aku adalah kamu" si penulis terpaksa bicara

Kamis, 02 Agustus 2012

nyatakanlah

Jangan katakan cinta. Itu yang sering didengar selama ini. Atau aku menyayanginya namun anda diam tidak mengungkapkannya. Kemudian anda memakluminya dengan biar dia menyadarinya sendiri.

Aku tidak ingin begini. Aku akan selalu mengucapkan rasaku kepadamu selaras dengan sikap. Akan selalu aku ungkapkan walau kamu merasa bosan mendengarnya.

Jangan bosan ya sayang,, atau aku akan diam saja. Dan tak akan pernah katakan dan ungkap lagi

Senin, 30 Juli 2012

dengan apakah kamu berbuka hari ini

Ada sirup mungkin, kolak barangkali, kurma dan sebagainya. Banyak santapan berbuka yang terhidang di depanmu saat ini.

Puaskah kamu, kenyangkah?

Sehari penuh berpuasa apakah sudah sepantasnya balas dendam saat berbuka. Kadang yang disebut lapar mata sering terjadi. Seakan semua makanan akan dilahap semua. Pada akhirnya pun tidak dihabiskan semua, mubazir.

Secara pribadi aku pun memaklumi. Semua yang dihidangkan begitu menggiurkan. Namun, sudah beberapa tahun ini aku tidak terlalu memaksakan diri terhadap hidangan berbuka. Bahkan bagi ku dengan air putih pun cukup. Walau lebih dianjurkan berbuka dengan yang manis, bagi ku air putih pun cukup. Menyedihkan, barangkali. Namun penilaian semua orang tentu berbeda-beda. Namun kembali ke dalil untuk berpuasa. Mencapai derajat taqwa. Mudah-mudahan kita bisa meraihnya.

aku masih di sini

Aku masih di sini, Sayang. Di hatimu, aku selalu merindukanmu, sayang kepadamu.

Aku harap kamupun demikian. Namun sikapmu sedikit membuat kecewa. Aku akui itu. Aku ingin kamu merasakan yang ku alami. Berlarut-larut merindukanmu. Aku mencoba memahamimu.

Apakah aku saja yang merasakannya? Sungguh tidak adil, Sayang. Janganlah begitu.

Jumat, 13 Juli 2012

menahan rindu

Seharian kucoba menahan diri untuk tidak menghubungimu. Sungguh aku sangat ingin menghubungimu. Aku ingin menanyakan kabarmu, sedang apa di sana, sudah makankah, bagaimana harimu, sehatkah dirimu.

Mendengarkan suaramu saja aku sudah tidak bisa lagi menahan diri lagi. Ingin kutumpahkan semua rasa rinduku.

I miss you..

Kamis, 12 Juli 2012

ku tak ingin jauh dari mu

Telah banyak yang mengomentari begitu seringnya kita melakukan kontak telpon. Malah ada yang mengatakan gaya pacaran kita seperti anak SMP. Aku tidak memperdulikan hal itu. Malah aku berpikir kalaulah demikian anak SMP, begitu pedulinya, sayang kepada kekasihnya maka tidaklah perlu malu kita belajar kepada mereka. Hanya dengan kontak seperti ini kita bisa memperpendek jarak yang membentang di antara kita.

Kamu pun menyanggupi kalau aku mengurangi intensitas hubungan kita. Asalkan tidak mengurangi rasa sayang di antara kita. Belum mencobanya saja, jujur aku sampaikan aku tidak sanggup. Sehari saja aku tidak mendengar suaramu, tidak mengetahui kabarmu, membuatku galau, istilah muda-mudi kekinian.

Sayang, aku butuh kamu. Aku sangat sayang kepadamu.

Sanggupkah aku, sayang? Bisakah aku tidak mengontak kamu walau sehari saja? Bisakah kita bersikap seolah tidak saling peduli padahal rasa rindu begitu menghukum.

Seandainya aku tidak menghubungimu anggaplah aku baik-baik saja, atau anggap saja aku telah mati. Padahal, aku begitu membutuhkanmu. Atau kita anggap saja kita sedang berlatih untuk saling mempercayai dengan tidak adanya saling kabar di antara kita.

Sayang, sekali lagi, apa aku sanggup?


untuk yang tersayang

Lupakan kekecewaan, karena
harapan dimasa depan masih
terbentang luas dan begitu cerah.

Rabu, 11 Juli 2012

enam bulan ku bersamamu

Sebelas Januari 2012, kunyatakan rasaku kepadamu. Aku tidak pikir panjang apakah harus kunyatakan, kamu terima, terlalu cepatkah atau lainnya. Kunyatakan saja habis perkara. Aku tidak main-main denganmu. Kamulah yang mengisi kosong dalam hatiku.

Tahukah kamu, hati ini telah lelah mencari. Ku hanya inginkan hatimu tempatku bersandar. Kamu lah pusat tata surya ku. Yang tak pernah lelah menjaga stabil, selalu bersinar sampai kamu pun lupa bahwa kamu sedang pancarkan sinarmu.

Enam bulan, terasa singkat berlalu. Aku butuh kamu selamanya di sini, di hati ku. Banyak cerita bergulir, banyak sakit mendera, banyak tawa entah karena lucu atau senang. Aku merasa sangat nyaman denganmu, sayang. Tetaplah kamu jaga hati dan dirimu untuk kita.

Enam bulan telah berlalu. Ibarat anak sekolahan sudah saat bayarkan uang semesteran. Namun aku hanya bisa mengucapkan terima kasih dari hatiku yang paling dalam. Terimakasih telah menjadi bagian dari hidupku. Aku akan bawa kamu kemanapun aku pergi dalam hatiku selama-lamanya.

Sayang, aku pun meminta maaf atas salah ku. Yang terkadang aku egois kepadamu. Namun kamu pun tetap mengertikan aku. Entah kesal itu telah hilang atau tidak, aku akan tetap meminta maaf kepadamu. Maafkan aku, sayang.

Sayang, aku tetap selalu bersamamu. Aku akan selalu menjagamu, mempertahankanmu, menyayangimu, bahagiakan. Seperti pinta mu kepadaku.

11 Januari- 11 Juli 2012

Minggu, 08 Juli 2012

sayangku...

Seharian ini aku mencoba menghilangkanmu dariku. Aku sibukkan diriku. Aku tak ingin menelponmu. Aku tak ingin mengirimkan pesan kepadamu. Buka akun situs jejaring sosial pun aku tak ingin. Aku takut mengganggumu. Yang sekarang tengah sibuk menghadapi ujian akhir semester. Jujur aku katakan aku tidak sanggup namun aku akan berusaha.

Aku hanya bisa berdoa dan sedikit menyemangatimu. Bukan aku meminta perhatian. Kamu adalah cahaya, cahaya harapan bagi keluargamu. Maka izinkanlah aku ikut andil dalam menjaga cahaya itu tetap menyala dan menyilaukan mata yang melihat.

Sayangku.. Aku tahu kamu ingin aku mengerti keadaanmu yang sekarang. Namun aku telah mengamininya sebelum kamu pinta.

Kamu adalah wanitaku. Kamu adalah wanita yang sempurna, aku bangga kamu ada di sampingku. Aku akan temani kamu dalam senang dan sedih.

Jangan disangka ini mudah untukku. Kamu dan aku seolah-olah tidak saling menghiraukan untuk sementara waktu. Aku hanya ingin kamu bisa berkonsentrasi menghadapi ujian akhir semester-mu.

Selamat ujian akhir semester sayangku, Gusnita Inda Rahyu

I love you

Sei. Rumbai, Dharmasraya, 8 Juli 2012

Jumat, 06 Juli 2012

aku rindu..

Aku rindu kepadamu. Aku ingin segera bertemu denganmu di kota itu. Malam ini aku akan berangkat dengan bus ke kota mu. Akan kunyatakan penyesalanku, kau tersakiti. Aku sangat menyayangimu.
Apa daya, niatku tak terlaksana. Kamu sama dengan ibuku. Tidak menginginkanku ke sana. Memang aku ada keperluan esoknya. Namun bertemu denganmu sudah cukup. Aku tidak akan memikirkan apa-apa lagi. Sekali lagi, aku hanya ingin bertemu denganmu. Aku rindu kamu.

Senin, 18 Juni 2012

siang ini begitu panas dan berkabut

Akhir-akhir ini hari terasa kian panas dan berkabut. Sekarang aku kembali ke Riau, tepatnya di Rawang Kao, Lubuk Dalam, Siak. Kalau panas memang dari dulu Riau yang kurasakan sebelumnya juga panas. Tidak seperti Sumatera Barat. Kalau masalah kabut, asap, memang telah dapat ditebak, ada kebakaran hutan. Entah disengaja atau pun tidak yang jelas hutan yang telah dibakar atau terbakar tidak akan digantikan dengan hutan kembali. Namun tentu akan digantikan dengan "komoditas" yang lebih menjanjikan. Ah.. Paham sama paham sajalah. Sayang sekali hutan hilang, kita tidak dapat berbuat apa-apa.

sepinya diri tanpamu kasih

Apa kabarmu wahai kekasih. Kuharap kamu baik-baik saja. Sedih hati ini tanpamu. Sepi terasa hari. Aku hanya berharap kamu jaga diri dan hatimu untuk kita.

Selasa, 08 Mei 2012

9 Mei 2012

Tak terasa masa liburanku telah habis. Aku harus meninggalkan Sumatera Barat lagi.  Masa yang sangat singkat ini kugunakan sebaik-baiknya. Ada urusan keluarga, saudara, dan cinta. Sungguh aku tidak bisa mengungkapkan bahagianya aku, tak cukupnya waktu, dan rinduku. Dalam hal ini yang bisa kusimpulkan, aku sedang berusaha untuk tetap menjaga dan menjalin silahturahmi.

Untuk masalah cinta, aku sangat bahagia sekali kembali ke Sumatera Barat sejenak. Seorang gadis yang sangat kusayangi, aku rindukan setengah mati, dan kelak akan menjadi bagian keluargaku. Aku sangat bahagia sekali berjumpa denganmu. Ketika kau datang hampiri aku yang menunggu di persimpangan lampu merah, senyumanmu begitu anggun dan tampak sedikit malu menambah corak wajahmu yang cantik. Aku terkadang biasa memanggilmu "Bundaku cantik". Aku tidak peduli kalau kau tidak suka dipanggil dengan panggilan itu, kau memang cantik!

Banyak lagi cerita lain dalam masalah cinta yang bisa kusampaikan. Tapi yang ingin kutekankan. Kau adalah yang pertama dan terakhir dalam pencarian cintaku. Aku sangat sayang kepadamu. Aku berjanji akan selalu menjagamu selama hidupku. Aku sangat bangga memilikimu. Dan aku yakin kau akan menjadi ibu yang baik. Aku adalah milikmu dan kau adalah milikku.

Rabu, 9 Mei 2012 ini aku akan kembali meninggalkan Sumatera Barat. Aku akan meninggalkan dirimu kembali, Bundaku cantik. Tapi yakinlah aku pergi untuk dekat denganmu. Jagalah diri dan hatimu untukku. Jangan kau bersedih hati lagi, aku akan selalu ada untukmu. Aku akan selalu mendukungmu dalam meraih cita-citamu. Aku pun sepaham dengan apa yang disampaikan kedua orang tuamu, ayah dan amak.

Bundaku cantik..
Bundaku sayang...
Kita akan wujudkan cita dan cinta ini bersama...

Rabu, 04 April 2012

Malas

Malas terasa kuhadapi hari demi hari belakangan ini. Kau tidak disampingku. Seorang teman berkhotbah didepanku, " waktu itu relatif". Terasa menyakitkan walaupun sedetik saja duduk diatas bara api. Namun begitu menyenangkan jika kau duduk disamping kekasihmu, tak terasa waktu berlalu.

Aku rindu padamu. Aku akui itu.

Kegemaranku untuk membaca seolah berpacu dengan waktu pun sedikit terabaikan. Tapi tidak mengapa, aku bisa membaca dirimu, itulah kitabku sekarang. Tidak ada rugi kurasa. Sebenarnya masih ada yang ingin kuketik dan disebar. Namun untuk malam ini cukup kupikir apa yang kuketik dan sebar.  

Minggu, 29 Januari 2012

Aku sedang mabuk

Baru sekarang aku merasakan mabuk. Benar mabuk. Berton-ton  arak kuminum. Sangat memabukkan, baru sekarang kurasakan.

Aku sangat menyayanginya. Hanya dua kali aku menemuinya secara langsung. Namun bayang wajahnya sangah membekas dalam ingatanku. Itulah gadis yang sangat kugilai saat ini. Kau adalah gadis yang sangat menyayangi keluargamu dan aku pun begitu,

Sungguh dalam dirimu aku telah menemukan diriku. Kuharapkan kamu pun seperti begitu. Memang tanpa rasa percaya semua ini tidak akan terjadi walau terkadang ada rasa curiga. Tapi tetaplah percaya padaku. Aku pn begitu. Aku sayang kepadamu, Adx.


 i am happy. i know it's because you!
i know you'll be home soon..
but i am happy too 
<3 u honey..  

Ya.. Aku sedang mabuk, mabuk cinta. Aku senang kamu ada untukku.

Sabtu, 28 Januari 2012

Syok

Syok adalah suatu keadaan yang mana perfusi jaringan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik sel, biasanya sebagai akibat dari tekanan darah yang rendah.

Syok disebabkan oleh gangguan satu atau lebih dari tiga komponen yang menjaga agar tekanan darah tetap normal. Contohnya pada keadaan volume darah rendah, disfungsi jantung, dan perubahan diameter lumen jantung.

Tekanan darah sebanding dengan curah jantung dan resistensi pembuluh darah perifer. Sedangkan curah jantung sendiri dipengaruhi oleh volume sekuncup dan frekuensi jantung. Jadi dapat disimpulkan syok dapat terjadi karena penurunan volume sekuncup, frekuensi jantung, dan resistensi pembuluh darah perifer.


Jumat, 27 Januari 2012

Divertikulitis


Divertikulitis merupakan salah satu pembahasan dalam kedaruratan abdomen. Sering kita sebagai sang pen-diagnosis melupakan diagnosis ini. Bukan maksud menggurui atau mengajari pembaca. Namun penting jugalah membahas topik ini. Jadi perlulah saya kembali mengingatkan mengenai topik ini.

Divertikulitis didefinisikan sebagai radang akut, mendadak atau tiba-tiba, yang didasari dengan riwayat divertikulosis sebelumnya.

Gejala yang dirasakan adalah nyeri pada kuadran kanan bawah, kadang disertai mual.

Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan nyeri tekan kuadran kiri bawah pada saat melakukan palpasi, kadang kala dapat juga ditemukan nyeri lepas lokal ringan. Nyeri lepas berat, kekakuan, atau tanda-tanda peritoneal lain dapat menunjukkan terjadinya perforasi.

Dengan bantuan laboratorium tentulahldapat sangat membantu. Apalagi kalau disertai dengan perforasi. Leukositosis sering didapatkan dalam pemeriksaan darah rutin. Dengan bantuan teknologi radiologi, foto abdomen tiga posisi hendaknya dipikirkan jika ada tanda-tanda peritoneal yang bermakna, gambaran udara bebas pada perforasi viskus

....


Adx: Abg punya akun FB ga?
Abg: ga dek...
Adx: twitter??
Abg: ga juga..
Adx: kenapa?
Abg: males ajaa...!
Adx: elu malees apa GAPTEK???
>.<


Sebenarnya aku bukan malas, Adx. Walau aku tidak memiliki akun jejaring sosial yang aktif, yakinlah aku selalu ada untukmu. Dan aku tidak akan mengabaikanmu.


Eh, iya.. Selamat ujian ya, Adx. :-)







Baca dan berak


Aku sedang malas menulis hari ini maka hanya inilah yang akan tuan-tuan baca untuk saat ini. Entah sejak kapan kurasakan seperti ini. Sebenarnya sudah sepuluh buku kutamatkan dalam dua bulan ini. Sudah sepatutnya banyak yang bisa kutuliskan. Namun tampaknya tidak berbanding lurus apa yang telah ku dapat dengan yang akan ku berikan.

Sebenarnya aku termotivasi membuat blog ini karena cerita teman yang punya kawan bercerita. "Kalaulah kau tidak membaca maka apa yang akan kau berakkan !". Kejam. Membaca dan berak apa hubungan? Itu kesimpulan awal yang ku dapatkan ketika si teman bercerita tentang cerita kawannya itu. Terkesan jorok kalau didengar. Kalau pun diminta untuk diulang diceritakan tentu tetap akan demikian.

Namun, ada benarnya juga. Manusia makan kemudian buang hajat. Manusia belajar, membaca, mendengar haruslah ada beraknya. Berak yang dimaksudkan di sini bisa bermakna bermanfaat sebagaimana halnya menjadi pupuk, maupun jijiknya berupa bau tak sedap dan tidak bagus dipandang mata. Berak yang dimaksudkan bisa dipahami, baik itu berupa penyampaian secara lisan kembali atau dengan tulisan maupun pelaksaannya dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak-banyaklah membaca, diskusi, paling ringan hanya dengan mendengar. Maka anda akan banyak dan lancar berak bahkan sampai mencret.

Selamat membaca dan berak!

Jumat, 20 Januari 2012

Manusia setengah salmon

Manusia setengah salmon itulah judul buku yang dibuat oleh Raditya Dika. Maaf bos, kalau salah dalam penulisan nama dan ini juga bukan resensi buku. Karena aku sendiri belum pernah membeli buku Raditya Dika ini. Namun setelah berselancar di dunia maya aku sedikit menangkap apa kira-kira isi buku yang satu ini.

Sebenarnya ada juga yang menceritakan buku ini kepadaku. Menarik cerita yang dikemukakan dan banyak pelajaran yang diambil. terlepas apakah cerita ini fiktif atau tidak. Memang jenis buku ini komedi namun pelajaran yang didapatkan begitu berarti.

Sebelumnya aku juga pernah membaca buku karya DjaenarMas Ayu. Buku-bukunya dikenal kontroversial dan juga banyak pelajaran didapat. Sosok yang dikenal suka mengepulkan asap ketika menuliskan isi benaknya. Seorang wanita merokok namun hal ini mungkin dianggap lumrah untuk saat ini. Bahkan Pramudia Ananta Toer berkelakar mengenai rokok "aku merokok untuk bantu petani tembakau" Pandai berkelit barangkali, entah bagaimana dengan DjaenarMas ayu.

Kembali membahas mengenai manusia setengah salmon, sebelum bagian ini kututup. Kira-kira begini kesimpulanya mengingat ikan salmon melakukan perjalan jauh dan menentang arus serta rantai makanan yang setingkat diatasnya. Ikan salmon yang berombongan melawan arus akhirnya sampai ketujuan. Tanpa menutup mata kita pun tahu kalau rombongan ikan salmon yang semula telah banyak berkurang setelah sampai ditujuan. pada intinya bukan yang kuatlah yang menang tapi yang adaptif. Ini sesuai dengan teori Darwin. Ah, kemana pula pergi pembahasan ini. Tapi bisalah kesimpulan ini dipadankan. Yang penting, move on!