Selasa, 05 Februari 2013

nanti, kisah ide yang tak tertuliskan dan akhirnya dilupakan

Akhirnya bisa kubuat lagi tulisan. Mungkin menjadi rangkuman sementara akan pemikiranku yang akan dituliskan dan bisa dibaca. Namun sekaligus kekecewaan akan pemikiran yang sempat terlintas dan tidak sempat dituliskan.


Sungguh, sebenarnya banyak sekali ide-ide yang bisa kutuliskan sejak kemarin. Dengan sombong aku berkata pada diri, mantap juga untuk dituliskan, ah, diingat sajalah dulu, "nanti" baru dituliskan. Akhirnya diriku menyibukkan diri dan disibukan sendiri oleh waktu. Saat aku teringat akan keinginan untuk menuliskan ide yang tadi. Aku kesulitan mengingat kembali ide yang mengalir dengan deras sebelumnya. Celakanya, aku ingin menuliskan ide setelah ide baru terlintas yang akhirnya aku kembali menjadi sombong. Ah, "nanti" saja aku tuliskan idenya. Sudah dua ide yang bisa aku tuliskan. Masih bisa kuingat dengan mudah.


Akhirnya datang ide yang ke-3 kemudian ide ke-4 datang menyusul, disesakkan lagi dengan munculnya ide yang ke-5, disusul lagi dengan ide-ide lain yang terus bermunculan. Berjuta-juta ide terus bermunculan walau hanya dalam garis besar yang kemudian bisa dikembangkan.


Akhirnya kusadari kenapa terjadi hal ini. "Nanti" itulah kata kuncinya. Penyebab gagalnya semua ide-ide yang sempat terlintas untuk dilahirkan, abortive idea. Seorang guru pernah mengatakan, itu salah satu tanda skizofrenia.


Sampai di sini dulu tulisan tentang kekecewaan terhadap ide yang terlupakan dan tidak tertuliskan. Aku berharap bisa diubah. Semua ide akan segera mungkin ku tuliskan.


Barusan ada ide baru lagi terlintas. Ya sudah, "nanti" aku tuliskan.


Ups...


Tidak ada komentar: